Senin, 11 Juli 2011

Rana

Ingin rasanya mulut ini mencerca, mencari kata-kata paling kejam tuk kulontarkan. Karna hanya rasa sakitlah yang kudapat. Namun, siapa yang peduli? Apa setiap rasa peduliku mereka tanggapi?
"Jangan jadi pahlawan kesiangan untuk orang lain, jadi kuat dulu baru nolong orang lain".
Tersentil rasanya akan kalimat itu. Namun tak sepenuhnya kusetuju, dan tak bisa kubilang salah juga. Apa memang dari dasarnya aku ini orang aneh, untuk apa terus memikirkan perasaan orang lain yang jelas-jelas tidak menghargaimu. Buang-buang energi, capek batin!! Dan itulah sisi aneh dari diriku (dalam kasus ini antara aneh dan bodoh itu beda tipis).
Tapi apa yang bisa kuperbuat, yang kumau hanya orang terdekatku tidak melakukan hal yang buruk. Apa ini terlalu berlebihan? Atau mungkin mereka yang mencoba mempermainkanku? Entahlah yang jelas aku sudah cukup capek, lelah, cukup.
Haruskah kuberubah menjadi seseorang yang lain, menghilangkan jati diriku yang sekarang.Malam itu aku tak dapat berbuat banyak, kuputuskan untuk berhenti. Mencoba sedikit membekukan hati. Stress melanda kala itu. Entah memang karena mereka atau aku yang bingung akan diriku sendiri, kurasa keduanya.
Yang bisa kulakukan sekarang hanya  meratap diri sendiri. Hingga pada akhirnya mata ini lelah mengeluarkan isinya, dan aku pun terlelap.


Kulihat kejadian itu
Jelas dalam mimpi 

kejadian yang membuatku terpingkal
Jika kumengingatnya

Lucu, konyol

Dan apabila hal itu terjadi

Aku bisa terkena............


Serangan Jantung 

Kamis, 07 Juli 2011

01.54 - 4 juli 2011

Tak banyak yang dapat mengungkapkan rasa ini
Makna yang ada tak cukup tuk lukiskan semua
Kekaguman yang tak dapat kujelaskan
Walau tangan ini sadar, sejauh apapun menggapai tetap mustahil tuk meraih
Mungkin bukan lewat alam nyata
Mungkin dalam mimpi semata
Sedikit saja, pantaskah?