Sabtu, 06 April 2013

Angin

Salam pertama, yang tak terduga

Hawa marah menjadi perkenalan

Namun cepat mereda, menjadi musim yang baru

Hangat, teduh, rasa yang sampai saat ini tetap ada

 

Angin itu, terkadang kencang, kadang hilang

Datang dan pergi sesuka hati

Saat dicari, tak kunjung berjumpa

Ketika kaki mulai beranjak, entah mengapa berhembus lagi

 

Pelan...sayup

Perlahan namun pasti,

Bongkahan batupun terkikis jua

Menjadi debu, yang ingin ikut terbang dan menari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar